Disiplin formal dan mental : Kecerdasan ganda
Semua individu mempunyai kemampuan untuk mengembangkan disiplin mental dan keterampilan perhatian, keduanya berjalan seiring. Disiplin mental sangat berperan dalam membentuk apa yang dilakukan, diucapkan, dipikirkan, dan dirasakan seseorang. Ini penting dalam pn-cikarang.com hal pemrosesan informasi dan melibatkan kemampuan untuk mengenali dan merespons secara tepat terhadap hal-hal dan informasi baru yang ditemui, atau baru saja diajarkan. Perhatian penuh penting untuk proses pembelajaran dalam banyak aspek. Menjadi penuh perhatian berarti hadir dan terlibat dalam apa pun yang Anda lakukan pada saat tertentu.
Menjadi penuh perhatian dapat membantu kita berpikir, merasakan, dan memahami informasi baru yang sedang kita serap secara lebih kritis. Pendekatan disiplin formal berupaya mengembangkan sebab akibat antara kemajuan pikiran dengan melatihnya melalui paparan mata pelajaran sekolah yang abstrak seperti sains, bahasa, dan matematika. Dengan paparan siswa yang berulang-ulang terhadap mata pelajaran tertentu, beberapa sarjana merasa bahwa perolehan pengetahuan yang berkaitan dengan sains, bahasa dan matematika adalah «kepentingan kedua», dan percaya bahwa penguatan dan pengembangan lebih lanjut dari pikiran yang diberikan oleh kurikulum ini memiliki arti yang jauh lebih besar. kepada pembelajar yang mengalami kemajuan dalam jangka panjang. D.C. Phillips dan Jonas F. Soltis memberikan beberapa skeptisisme terhadap gagasan ini.
Skeptisisme mereka sebagian besar berasal dari perasaan bahwa hubungan antara disiplin formal dan kemajuan pikiran secara keseluruhan tidak sekuat yang dikatakan beberapa orang. Mereka mengilustrasikan skeptisisme mereka dengan berpendapat bahwa adalah bodoh untuk berasumsi secara membabi buta bahwa seseorang lebih baik dalam hidup, atau dalam melakukan tugas-tugas tertentu, karena mengambil kursus tertentu, namun tidak ada hubungannya.
Keberadaan kecerdasan majemuk dikemukakan oleh psikolog Howard Gardner, yang mengemukakan bahwa berbagai jenis kecerdasan ada pada manusia. Ini adalah teori yang populer dalam kursus pelatihan pengembangan profesional berkelanjutan (CPD) bagi guru. Namun, teori kecerdasan majemuk sering disebut sebagai contoh pseudosains karena teori tersebut kurang memiliki bukti empiris atau kemampuan untuk memalsukan.
Pembelajaran multimedia
Pembelajaran multimedia mengacu pada penggunaan bahan ajar visual dan auditori yang mungkin mencakup video, komputer, dan teknologi informasi lainnya. Teori pembelajaran multimedia berfokus pada prinsip-prinsip yang menentukan efektivitas penggunaan multimedia dalam pembelajaran, dengan penekanan pada penggunaan saluran visual dan pendengaran untuk pemrosesan informasi.
Saluran pendengaran berhubungan dengan informasi yang didengar, dan saluran visual memproses informasi yang dilihat. Saluran visual menyimpan lebih sedikit informasi dibandingkan saluran pendengaran. Jika saluran visual dan pendengaran disajikan dengan informasi, lebih banyak pengetahuan yang dipertahankan. Namun, jika terlalu banyak informasi yang disampaikan maka pemrosesannya tidak memadai, dan memori jangka panjang tidak diperoleh. Pembelajaran multimedia berupaya memberikan instruktur kemampuan untuk menstimulasi saluran visual dan pendengaran pembelajar, sehingga menghasilkan kemajuan yang lebih baik.